DI WAJAHMU KULIHAT BULAN
Di wajahmu kulihat bulan
Bersembunyi di sudut kerlingan
Sadarkah puan kau ditatap insan
Yang haus akan belaian
Di wajahmu kulihat bulan
Menerangi hati gelap rawan
Biarlah daku mencari naungan
Di wajah damai rupawan
c/o
Serasa tiada jauh
dan mudah dicapai tangan
Ingin hati menjangkau
Kiranya tinggi di awan
Di wajahmu kulihat bulan
Yang mengintai di balik senyuman
Jangan biarkan kutiada berkawan
Hamba menantikan puan
JAUH-JAUH
JAUH-JAUH
NUN DI SEBALIK GUNUNG NAN HIJAU
PASIR PUTIH
MENANTIKAN LAUT BIRU
OMBAK YANG BERDERAI
SAYUP-SAYUP KEDENGARAN
BAYUYANG BERTIUP
MEMBAWA BERITAKU PADANYA
SUNGGUH SAYU
BILA KUKENANGKAN PERISTIWA
SAYUP-SAYUP
TINGAL SEGALA KENANGAN
LENYAP DITELAN OMBAK
YANG MEMANGGILNYA
KINI KUSORANG
TINGGAL MENGENANG
YANG JAUH……
Gurindam Jiwa
Tuai padi antara masak,
Esok jangan layu-layuan;
Intai kami antara nampak,
Esok jangan rindu-rinduan.
Anak Cina pasang lukah,
Lukah dipasang di Tanjung Jati;
Di dalam hati tidak kulupa,
Sebagai rambut tersimpul mati.
Batang selasih permainan budak,
Daun selasih dimakan kuda;
Bercerai kasih talak tiada,
Seribu tahun kembali juga
Kalau tuan mudik ke hulu,
Carikan saya bunga kemboja;
Kalau tuan mati dahulu,
Nantikan saya di pintu syurga.
Nyanyian : Latifah Omar & Nordin Ahmad
Filem; Gurindam Jiwa
LAGU UNTUK SEORANG IBU
Di bawah sinar bulan purnama
Di bawah sinar bulan purnama
Air laut berkilauan
Berayun-ayun ombak mengalun
Ke pantai senda gurauan
Di bawah sinar bulan purnama
Hati susah jadi senang
Gitar berbunyi riang gembira
Jauh malam dari petang
Reff :
Beribu bintang taburan
Menghiasi langit biru
Menambah cantik alam dunia
Serta murni pemandangan
Di bawah sinar bulan purnama
Hati sedih jadi senang
Si miskin pun yang hidup sengsara
Semalam pun hidup gembira
LAGU UNTUK SEORANG IBU
Ibuku mengapa engkau menangis
Apakah yang kurang
Walaupun ayah telah tiada
Itu tak bermakna akhirnya hidup kita
Ibuku tenangkanlah hatimu
Kerana suria akan pasti menjelma
Usia mudaku tak menghalang diriku
Untuk membela dirimu
Ayahku walaupun engkau gugur
Kerana Pertiwi
Namun jasamu ku kenang selalu
Ku mahkotakan ke puncak cemara
Nanti bila aku sudah dewasa
Ingin ku menjadi pemimpin negara
Akan ku bela nasib kita
Itulah sumpah anakmu
Dari itu hentikan tangisan
Pandanglah masa depan
Betapa aku cinta padamu
Pelukanmu menguatkan semangatku
Duhai ibuku dengarkanlah lagu
Untukmu
Apakah yang kurang
Walaupun ayah telah tiada
Itu tak bermakna akhirnya hidup kita
Ibuku tenangkanlah hatimu
Kerana suria akan pasti menjelma
Usia mudaku tak menghalang diriku
Untuk membela dirimu
Ayahku walaupun engkau gugur
Kerana Pertiwi
Namun jasamu ku kenang selalu
Ku mahkotakan ke puncak cemara
Nanti bila aku sudah dewasa
Ingin ku menjadi pemimpin negara
Akan ku bela nasib kita
Itulah sumpah anakmu
Dari itu hentikan tangisan
Pandanglah masa depan
Betapa aku cinta padamu
Pelukanmu menguatkan semangatku
Duhai ibuku dengarkanlah lagu
Untukmu
SEPANJANG JALAN KENANGAN
SENGAJA AKU DATANG KE KOTAMU
LAMA NIAN TIDAK BERTEMU
INGIN DIRIKU MENGULANG KEMBALI
BERJALAN-JALAN BAGAI TAHUN LALU.
SEPANJANG JALAN KENANGAN, KITA SLALU BERGANDENG TANGAN
SEPANJANG JALAN KENANGAN, KAU PELUK DIRIKU MESRA
HUJAN YANG RINTIK-RINTIK DI AWAL BULAN ITU
MENAMBAH NIKMATNYA MALAM SYAHDU
WALAU DIRIKU KINI TELAH BERDUA
DIRIMU PUN TIADA BERBEDA
NAMUN KENANGAN SEPANJANG JALAN ITU
TAK MUNGKIN LEPAS DARI INGATANKU
SEPANJANG JALAN KENANGAN, KITA SLALU BERGANDENG TANGAN 2 X
SEPANJANG JALAN KENANGAN, KAU PELUK DIRIKU MESRA
HUJAN YANG RINTIK-RINTIK DI AWAL BULAN ITU
MENAMBAH NIKMATNYA MALAM SYAHDU
Di bawah sinar bulan purnama
Di bawah sinar bulan purnama
Air laut berkilauan
Berayun-ayun ombak mengalun
Ke pantai senda gurauan
Di bawah sinar bulan purnama
Hati susah jadi senang
Gitar berbunyi riang gembira
Jauh malam dari petang
Reff :
Beribu bintang taburan
Menghiasi langit biru
Menambah cantik alam dunia
Serta murni pemandangan
Di bawah sinar bulan purnama
Hati sedih jadi senang
Si miskin pun yang hidup sengsara
Semalam pun hidup gembira